6 TIPS UNTUK PERENCANAAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PERKOTAAN BANAWA YANG AMAN DAN LAYAK HUNI
____________________________________________________________
Masukan pada Seminar Pendahuluan Kajian Perencanaan Pengembangan
Kawasan Perkotaan Banawa - Donggala, 22 Oktober 2020
Disampaikan oleh:
Wildani Pingkan Suripurna Hamzens
Akademisi
Universitas Tadulako
Ketua
Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah
Pengantar
Saya menyampaikan terima kasih atas undangan dari
Pemerintah Kabupaten Donggala, Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala yang
disampaikan oleh Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab.
Donggala DR. H. Ardin T. Taiyeb, SE, MT., IAP dalam rangka Seminar Awal/Pendahuluan Kegiatan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Banawa
pada Hari Kamis, 22 Oktober 2020. Untuk dapat berkontribusi nyata dalam
kegiatan ini, berikut disampaikan masukan tertulis. Semoga masukan ini dapat
diperhatikan dan bermanfaat dalam pelaksanaan Kajian Perencanaan Pengembangan
Kawasan Perkotaan Banawa.
Dasar
Perencanaan
Mewujudkan
Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak Huni
Melakukan perencanaan
untuk pengembangan kawasan perkotaan di Banawa Ibukota Kabupaten Donggala,
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan suatu upaya Pemerintah Kabupaten Donggala yang
patut diapresiasi. Diharapkan dengan tersedianya hasil kajian, akan hadir panduan
dan tolok ukur untuk membantu mewujudkan secara fisik masa depan kawasan ini.
Selanjutnya, untuk menjadikan suatu rencana dapat digunakan sebagai panduan dan
tolok ukur pembangunan, maka dalam perencanaan wajib memperhatikan beberapa hal
agar layanan-layanan perkotaan yang direncanakan kelak berhasil diwujudkan dengan
merata di seluruh kawasan.
Mengingat ancaman
periodik bencana alam berupa gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami yang dapat
terjadi di masa mendatang dan dapat berdampak di kawasan ini, maka Kawasan Perkotaan
Banawa harus direncanakan sebagai kawasan yang dapat memberikan rasa aman bagi
warga. Rencana yang dihasilkan harus berbasis mitigasi bencana, mampu memetakan
jenis dan tingkat ancaman bencana alam. Rencana yang hadir harus dapat memperlihatkan
kemampuan kawasan menyediakan area-area evakuasi, mampu memberikan layanan
sosial dan layanan ekonomi yang dapat menjangkau lebih luas lagi, sehingga
Kawasan Perkotaan Banawa menjadi kawasan yang aman dan layak huni, kawasan yang
dinamis dan mampu bertumbuh positif. Kawasan Perkotaan Banawa diharapkan tidak
saja menjadi kawasan layak huni yang dapat memberikan rasa aman dan mampu
melayani kebutuhan masyarakat yang bermukim di dalam kawasan, namun juga diharapkan
mampu memberikan rasa aman dan layanan bagi siapa saja yang datang berkunjung di
Kawasan Perkotaan Banawa. Berikut disampaikan tips yang kiranya dijadikan bahan
pertimbangan dalam melakukan kegiatan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan
Perkotaan Banawa, sehingga terwujud Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak
Huni.
Tips untuk Hasil
Perencanaan Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak Huni
Output yang diharapkan dari kajian adalah hadirnya rekomendasi
dalam bentuk rencana kawasan perkotaan Banawa yang berbasis mitigasi bencana.
Rencana kawasan perkotaan Banawa yang berbasis mitigasi bencana merupakan instrumen
utama dalam penyelenggaraan pembangunan di kawasan ini. Untuk itu lakukan
kajian pola dan struktur ruang kawasan kajian (Kawasan Perkotaan Banawa) pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Donggala dan Rencana Detailnya jika sudah
ada. Selanjutnya lakukan pendataan lokasi-lokasi di kawasan ini yang mempunyai
potensi rawan dari berbagai bencana yang mungkin terjadi. Bencana-bencana yang
dimaksud yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Jenis
bencana yang wajib dipetakan adalah bencana alam seperti: gempa bumi. Tsunami,
likuefaksi, juga bencana seperti: air pasang, banjir, longsor, dan sebagainya.
6 Tips sebagai Indikator untuk Melihat Keberhasilan Kajian
1. Hadirnya
rekomendasi permukiman penduduk yang aman dari bencana
Kaji sebaran eksisting permukiman yang
saat ini ada di kawasan kajian. Buat peta jenis dan tingkat kerawanan bencana
yang mungkin hadir di kawasan permukiman tersebut. Selanjutnya dianalisis dan
berikan solusi lokasi kawasan permukiman yang paling aman yang dapat disediakan
di kawasan. Kemudian, berikan alternatif penanganan sebagai solusi mengatasi
ancaman bagi permukiman yang saat ini berada di lokasi rawan bencana.
2. Hadirnya
rekomendasi layanan jaminan keamanan
Jelasnya lokasi untuk evakuasi
apabila terjadi keadaan darurat seperti bencana alam, dan adanya manajemen pananggulangan
bencana. Hadirnya model manajemen kawasan untuk pencegahan kriminalitas,
seperti: kejahatan kecil dan besar, kekerasan, ancaman teror, dan sebagainya.
3. Hadirnya
rekomendasi layanan kesehatan dan layanan pendidikan
Teridentifikasinya berbagai layanan kesehatan dan
layanan pendidikan yang perlu ada di kawasan. Layanan kesehatan dan layanan
pendidikan meliputi rencana ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan dan
layanan pendidikan, baik negeri maupun swasta, tentu dengan menyertakan layanan
yang sudah ada saat ini. Dianalisis kebutuhan masa depan dengan yang tersedia
saat ini berikut sebaran yang ideal untuk pengembangan kawasan perkotaan
banawa.
4. Hadirnya
rekomendasi untuk layanan berkembangnya ekonomi, sosial, dan budaya
Kondisi ekonomi masyarakat kota yang baik, interaksi
sosial yang baik, dan budaya yang berkembang dengan baik merupakan salah satu
indikator kemajuan kota. Hal ini dapat diperlihatkan dengan iklim investasi
yang menyenangkan dan nyaman, serta nol korupsi. Secara fisik diperlihatkan
dengan tersedianya berbagai fasilitas publik seperti pasar dan pusat
perbelanjaan, fasilitas untuk kegiatan seni dan budaya, fasilitas olah raga
(outdoor maupun indoor), adanya hadirnya rekomendasi untuk penanganan Kota Lama
(apabila masuk dalam kawasan kajian), serta fasilitas publik lainnya sesuai
dengan kebutuhan, dan berdasarkan hasil kajian.
5. Hadirnya
rekomendasi untuk jaminan layanan kelestarian lingkungan
Wujud nyata dari tercapainya hal ini diantaranya adalah
berhasilnya melakukan identifikasi RTH yang dibutuhkan, berikut lokasi sebaran
RTH Publik yang harus hadir di kawasan perencanaan.
6. Hadirnya
rekomendasi layanan pemenuhan infrastruktur dan transportasi publik
Infrastruktur, termasuk kualitas jaringan jalan, air
bersih dan minum, listrik, telekomunikasi, drainase, dan transportasi publik
merupakan hal yang vital bagi kawasan perkotaan. Untuk itu informasi rencana
pemenuhannya kiranya dapat menjadi bagian dari kajian ini.
Tahapan Kajian
Tahapan kajian merupakan
langkah-langkah yang harus dilalui, agar proses perencanaan berlangsung dengan
baik dan terukur. Untuk Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Banawa, kiranya
dapat melalui tahapan-tahapan perencanaan sebagai berikut:
1. Melakukan
deliniasi kawasan perencanaan.
2. Melakukan
pemetaan potensi jenis dan tingkat ancaman bencana alam pada kawasan.
3. Melakukan rencana
penetapan kawasan permukiman, yang ditetapkan berdasarkan skala tingkat
keamanan paling tinggi.
4. Memberikan
alternatif solusi bagi permukiman yang berada di lokasi rawan bencana.
5. Memberikan
arahan-arahan spasial dan program untuk: layanan permukiman, layanan jaminan
keamanan kawasan, layanan kesehatan dan pendidikan, layanan bagi berkembangnya
budaya (perhatikan peran Kota Lama), layanan pelestarian lingkungan (melalui
menyediaan RTH publik, dan RTH Privat), dan layanan pemenuhan infrastruktur dan
transportasi publik.
6. Memberikan saran
untuk dilanjutkan dengan penataan kawasan (urban design), agar wujud fisik
dapat diimplementasikan.
7. Membuat tahapan
implementasi dari rencana dan perkiraan anggarannya.
Penutup
Semoga masukan ini
bermanfaat dalam pelaksanaan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan
Banawa. Silakan menghubungi jika membutuhkan bantuan pemikiran lebih lanjut.
Saya akan dengan senang hati untuk membantu semampu yang dapat saya berikan.
Selamat melakukan kajian semoga sukses.
Salam,
Pingkan Hamzens
Email:
hamzenspingkan@gmail.com
https://penyuluhanpembangunan.blogspot.com/
Pengantar
Saya menyampaikan terima kasih atas undangan dari
Pemerintah Kabupaten Donggala, Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala yang
disampaikan oleh Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab.
Donggala DR. H. Ardin T. Taiyeb, SE, MT., IAP dalam rangka Seminar Awal/Pendahuluan Kegiatan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Banawa
pada Hari Kamis, 22 Oktober 2020. Untuk dapat berkontribusi nyata dalam
kegiatan ini, berikut disampaikan masukan tertulis. Semoga masukan ini dapat
diperhatikan dan bermanfaat dalam pelaksanaan Kajian Perencanaan Pengembangan
Kawasan Perkotaan Banawa.
Dasar Perencanaan
Mewujudkan
Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak Huni
Melakukan perencanaan
untuk pengembangan kawasan perkotaan di Banawa Ibukota Kabupaten Donggala,
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan suatu upaya Pemerintah Kabupaten Donggala yang
patut diapresiasi. Diharapkan dengan tersedianya hasil kajian, akan hadir panduan
dan tolok ukur untuk membantu mewujudkan secara fisik masa depan kawasan ini.
Selanjutnya, untuk menjadikan suatu rencana dapat digunakan sebagai panduan dan
tolok ukur pembangunan, maka dalam perencanaan wajib memperhatikan beberapa hal
agar layanan-layanan perkotaan yang direncanakan kelak berhasil diwujudkan dengan
merata di seluruh kawasan.
Mengingat ancaman periodik bencana alam berupa gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami yang dapat terjadi di masa mendatang dan dapat berdampak di kawasan ini, maka Kawasan Perkotaan Banawa harus direncanakan sebagai kawasan yang dapat memberikan rasa aman bagi warga. Rencana yang dihasilkan harus berbasis mitigasi bencana, mampu memetakan jenis dan tingkat ancaman bencana alam. Rencana yang hadir harus dapat memperlihatkan kemampuan kawasan menyediakan area-area evakuasi, mampu memberikan layanan sosial dan layanan ekonomi yang dapat menjangkau lebih luas lagi, sehingga Kawasan Perkotaan Banawa menjadi kawasan yang aman dan layak huni, kawasan yang dinamis dan mampu bertumbuh positif. Kawasan Perkotaan Banawa diharapkan tidak saja menjadi kawasan layak huni yang dapat memberikan rasa aman dan mampu melayani kebutuhan masyarakat yang bermukim di dalam kawasan, namun juga diharapkan mampu memberikan rasa aman dan layanan bagi siapa saja yang datang berkunjung di Kawasan Perkotaan Banawa. Berikut disampaikan tips yang kiranya dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Banawa, sehingga terwujud Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak Huni.
Tips untuk Hasil
Perencanaan Kawasan Perkotaan Banawa yang Aman dan Layak Huni
Output yang diharapkan dari kajian adalah hadirnya rekomendasi dalam bentuk rencana kawasan perkotaan Banawa yang berbasis mitigasi bencana. Rencana kawasan perkotaan Banawa yang berbasis mitigasi bencana merupakan instrumen utama dalam penyelenggaraan pembangunan di kawasan ini. Untuk itu lakukan kajian pola dan struktur ruang kawasan kajian (Kawasan Perkotaan Banawa) pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Donggala dan Rencana Detailnya jika sudah ada. Selanjutnya lakukan pendataan lokasi-lokasi di kawasan ini yang mempunyai potensi rawan dari berbagai bencana yang mungkin terjadi. Bencana-bencana yang dimaksud yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Jenis bencana yang wajib dipetakan adalah bencana alam seperti: gempa bumi. Tsunami, likuefaksi, juga bencana seperti: air pasang, banjir, longsor, dan sebagainya.
6 Tips sebagai Indikator untuk Melihat Keberhasilan Kajian
1. Hadirnya rekomendasi permukiman penduduk yang aman dari bencana
Kaji sebaran eksisting permukiman yang saat ini ada di kawasan kajian. Buat peta jenis dan tingkat kerawanan bencana yang mungkin hadir di kawasan permukiman tersebut. Selanjutnya dianalisis dan berikan solusi lokasi kawasan permukiman yang paling aman yang dapat disediakan di kawasan. Kemudian, berikan alternatif penanganan sebagai solusi mengatasi ancaman bagi permukiman yang saat ini berada di lokasi rawan bencana.
2. Hadirnya rekomendasi layanan jaminan keamanan
Jelasnya lokasi untuk evakuasi apabila terjadi keadaan darurat seperti bencana alam, dan adanya manajemen pananggulangan bencana. Hadirnya model manajemen kawasan untuk pencegahan kriminalitas, seperti: kejahatan kecil dan besar, kekerasan, ancaman teror, dan sebagainya.
3. Hadirnya rekomendasi layanan kesehatan dan layanan pendidikan
Teridentifikasinya berbagai layanan kesehatan dan layanan pendidikan yang perlu ada di kawasan. Layanan kesehatan dan layanan pendidikan meliputi rencana ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan dan layanan pendidikan, baik negeri maupun swasta, tentu dengan menyertakan layanan yang sudah ada saat ini. Dianalisis kebutuhan masa depan dengan yang tersedia saat ini berikut sebaran yang ideal untuk pengembangan kawasan perkotaan banawa.
4. Hadirnya rekomendasi untuk layanan berkembangnya ekonomi, sosial, dan budaya
Kondisi ekonomi masyarakat kota yang baik, interaksi sosial yang baik, dan budaya yang berkembang dengan baik merupakan salah satu indikator kemajuan kota. Hal ini dapat diperlihatkan dengan iklim investasi yang menyenangkan dan nyaman, serta nol korupsi. Secara fisik diperlihatkan dengan tersedianya berbagai fasilitas publik seperti pasar dan pusat perbelanjaan, fasilitas untuk kegiatan seni dan budaya, fasilitas olah raga (outdoor maupun indoor), adanya hadirnya rekomendasi untuk penanganan Kota Lama (apabila masuk dalam kawasan kajian), serta fasilitas publik lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan berdasarkan hasil kajian.
5. Hadirnya rekomendasi untuk jaminan layanan kelestarian lingkungan
Wujud nyata dari tercapainya hal ini diantaranya adalah berhasilnya melakukan identifikasi RTH yang dibutuhkan, berikut lokasi sebaran RTH Publik yang harus hadir di kawasan perencanaan.
6. Hadirnya rekomendasi layanan pemenuhan infrastruktur dan transportasi publik
Infrastruktur, termasuk kualitas jaringan jalan, air
bersih dan minum, listrik, telekomunikasi, drainase, dan transportasi publik
merupakan hal yang vital bagi kawasan perkotaan. Untuk itu informasi rencana
pemenuhannya kiranya dapat menjadi bagian dari kajian ini.
Tahapan Kajian
Tahapan kajian merupakan langkah-langkah yang harus dilalui, agar proses perencanaan berlangsung dengan baik dan terukur. Untuk Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Banawa, kiranya dapat melalui tahapan-tahapan perencanaan sebagai berikut:
1. Melakukan deliniasi kawasan perencanaan.
2. Melakukan pemetaan potensi jenis dan tingkat ancaman bencana alam pada kawasan.
3. Melakukan rencana penetapan kawasan permukiman, yang ditetapkan berdasarkan skala tingkat keamanan paling tinggi.
4. Memberikan alternatif solusi bagi permukiman yang berada di lokasi rawan bencana.
5. Memberikan arahan-arahan spasial dan program untuk: layanan permukiman, layanan jaminan keamanan kawasan, layanan kesehatan dan pendidikan, layanan bagi berkembangnya budaya (perhatikan peran Kota Lama), layanan pelestarian lingkungan (melalui menyediaan RTH publik, dan RTH Privat), dan layanan pemenuhan infrastruktur dan transportasi publik.
6. Memberikan saran untuk dilanjutkan dengan penataan kawasan (urban design), agar wujud fisik dapat diimplementasikan.
7. Membuat tahapan implementasi dari rencana dan perkiraan anggarannya.
Penutup
Semoga masukan ini
bermanfaat dalam pelaksanaan Kajian Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan
Banawa. Silakan menghubungi jika membutuhkan bantuan pemikiran lebih lanjut.
Saya akan dengan senang hati untuk membantu semampu yang dapat saya berikan.
Selamat melakukan kajian semoga sukses.
Salam,
Pingkan Hamzens
Email: hamzenspingkan@gmail.com
https://penyuluhanpembangunan.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment