Friday, March 13, 2020

KOTA PERTANIAN DI TEPI SUNGAI


Wildani Pingkan Suripurna Hamzens 
Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia-Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Provinsi Sulawesi Tengah; Master Plan Education Indonesia. Email: hamzenspingkan@gmail.com
_____________________________________________

Beberapa kota di Indonesia memiliki sungai yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi kawasan yang produktif sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat kota. Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil, namun perlu direncanakan dengan baik. Mewujudkan kota pertanian di tepi sungai memerlukan perencanaan yang holistik dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, efisiensi sumber daya, dan kesejahteraan masyarakat. 

Berikut disampaikan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menghadirkan kota pertanian di tepi sungai.

1. Perencanaan Tata Ruang Berbasis Ekologi, dilakukan dengan cara: (1) Memanfaatkan lahan di sepanjang sungai untuk pertanian berkelanjutan, seperti pertanian riparian (pertanian yang selaras dengan ekosistem sungai); (2) Menjaga zona hijau buffer di tepi sungai untuk mencegah erosi dan menjaga kualitas air; dan Menerapkan desain kota kompak agar ruang pertanian tetap luas tanpa mengorbankan perkembangan kota.

2. Pemanfaatan Teknologi Pertanian Modern dengan cara mengaplikasi: (1) Pertanian vertikal untuk mengoptimalkan lahan di kota dan menjaga ketahanan pangan; (2) Hidroponik dan akuaponik, memanfaatkan air sungai yang sudah disaring untuk bercocok tanam secara efisien; dan (3) Irigasi pintar yang mengoptimalkan penggunaan air dengan teknologi sensor kelembaban tanah dan prediksi cuaca.

3. Pengelolaan Air Sungai Secara Berkelanjutan: (1) Membangun sistem pengelolaan air limbah yang terintegrasi agar tidak mencemari sungai; (2) Mengembangkan waduk kecil atau embung untuk menjaga cadangan air bagi pertanian; dan (3) Restorasi ekosistem sungai dengan menanam vegetasi asli untuk memperbaiki kualitas air dan habitat alami.

4. Green Infrastructure dan Energi Terbarukan: (1) Menggunakan green building untuk permukiman dan fasilitas umum, dengan atap hijau dan panel surya; (2)  Mengembangkan jalan hijau dengan jalur sepeda dan pejalan kaki untuk mengurangi emisi karbon; dan (3) Memanfaatkan biogas dari limbah pertanian sebagai sumber energi alternatif.

5. Keterlibatan Masyarakat dan Ekonomi Berbasis Pertanian: (1) Mendorong partisipasi masyarakat dalam program pertanian perkotaan dan pendidikan ekologi; (2)  Membangun agrowisata berbasis sungai, seperti wisata edukasi pertanian dan kuliner lokal; dan (3) Mengembangkan pasar lokal untuk mendukung petani kota dan memperpendek rantai distribusi pangan.

Jika dirancang dengan baik, maka akan tercipta kota-kota pertanian di tepi sungai yang tidak hanya akan mendukung ketahanan pangan dan kemudahan akses pangan masyarakat kota, tetapi juga akan bernafaat untuk menjaga keseimbangan ekologi dan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota.

_______________










No comments:

Post a Comment