Friday, March 13, 2020

KONSEP BANGUNAN UNTUK PERTANIAN PERKOTAAN


Wildani Pingkan Suripurna Hamzens 

Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia-Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Provinsi Sulawesi Tengah; Master Plan Education Indonesia. Email: hamzenspingkan@gmail.com
_____________________________________________

Pertanian perkotaan perlu diperjuangkan, dan di masa depan akan menjadi tren dan manjadi bagian dari kehidupan masyarakat kota. Bagaimana konsep bangunan bertingkat yang akan digunakan untuk pertanian perkotaan? Mari kita mencoba mendesainnya.

Konsep bangunan berlantai banyak untuk pertanian perkotaan harus mengintegrasikan elemen ramah lingkungan, efisiensi energi, dan keberlanjutan. Berikut konsep desain bangunan pertanian perkotaan 5 lantai 

A. Unsur-unsur Utama Desain Bangunan 

Unsur-unsur utama desain bangunan berlantai banyak untuk pertanian perkotaan dibuat zonasi sebagai berikut:

1. Lantai Pertama-Kedua-Ketiga: Zona Produksi dan Pasar

  • Ruang hidroponik & akuaponik: Digunakan untuk menanam sayuran daun dan tanaman air dalam sistem tertutup.
  • Gudang & penyimpanan: Menyediakan tempat untuk menyimpan hasil panen sebelum didistribusikan.
  • Pasar urban farm: Area jual beli langsung antara petani kota dan konsumen.
  • Zona kompos & daur ulang: Mengelola limbah organik untuk pupuk alami.

2. Lantai Keempat-Kelima: Zona Riset dan Inovasi

  • Laboratorium pertanian perkotaan: Untuk penelitian dan pengembangan teknik budidaya.
  • Ruang edukasi & pelatihan: Tempat workshop bagi masyarakat dan pelajar tentang pertanian berkelanjutan.
  • Kebun vertikal & aquascape: Memanfaatkan ruang dinding untuk menanam tanaman herbal dan rempah.

3. Lantai Atap: Zona Ruang Hijau & Energi Terbarukan

  • Atap hijau & rumah kaca: Untuk menanam tanaman yang memerlukan kontrol suhu.
  • Panel surya & sistem pengumpul air hujan: Menghasilkan energi dan menghemat air untuk irigasi.
  • Zona relaksasi & taman komunitas: Menyediakan ruang terbuka hijau untuk interaksi sosial.
Bangunan ini selain memiliki tangga, juga menggunakan lift.

B. Bagaimana Tanaman Mendapatkan Sinar Matahari yang Cukup?
Agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup, ada beberapa solusi desain yang bisa diterapkan:

1. Penggunaan Atap Transparan atau Skylight

  • Bagian atap gedung (terutama di area hidroponik dan akuaponik) dapat menggunakan kaca transparan atau polikarbonat untuk memaksimalkan pencahayaan alami.
  • Jika memungkinkan, bagian langit-langit lantai atas dapat dibuat semi-terbuka untuk membiarkan cahaya matahari masuk ke lantai pertama.

2. Dinding Kaca atau Material Transparan

  • Dinding sebagian besar terbuat dari kaca transparan atau material polikarbonat sehingga cahaya matahari bisa menembus ke dalam ruangan.
  • Bisa juga menggunakan desain jendela besar yang memungkinkan sinar matahari masuk lebih banyak.

3. Penggunaan Cermin atau Reflector Cahaya

  • Cermin atau panel reflektor bisa dipasang di atap atau bagian luar bangunan untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruangan.
  • Sistem light tube juga bisa digunakan untuk menangkap cahaya dari luar dan mengalirkannya ke dalam bangunan.

4. Sistem Pencahayaan Buatan (LED Grow Light)

  • Jika cahaya matahari masih kurang, bisa menggunakan lampu LED spektrum penuh yang dirancang khusus untuk pertumbuhan tanaman.
  • LED grow light bisa diatur dalam intensitas dan warna yang menyerupai cahaya matahari, sehingga tanaman tetap bisa melakukan fotosintesis secara optimal.

5. Konsep Green Facade atau Dinding Hidup

  • Sebagian dinding luar bangunan bisa dibuat berlubang atau berstruktur terbuka, memungkinkan cahaya alami masuk dari berbagai arah.
  • Taman vertikal pada sisi bangunan bisa berfungsi sebagai media tanam tambahan serta jalur masuknya sinar matahari.

Bangunan ini dirancang dengan prinsip green building, mengedepankan sirkulasi udara yang baik, pencahayaan alami, serta teknologi smart farming untuk mendukung pertanian perkotaan yang efisien dan produktif.

_______________




No comments:

Post a Comment