Monday, November 25, 2013

PERENCANAAN KOTA DAN WILAYAH: PENATAAN KAWASAN WISATA DENGAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENATAAN KAWASAN WISATA DENGAN PRINSIP 
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Oleh: Wildani Pingkan Suripurna Hamzens


Penataan Kawasan Wisata merupakan upaya membangun, memperbaiki, ataupun menciptakan tatanan dan aktifitas wisata yang didukung oleh prasarana dan sarana wisata yang lebih efektif dan efisien, di suatu lingkungan tertentu berdasarkan potensi wisata yang dimiliki. Suatu kawasan bisa memiliki satu atau lebih potensi objek wisata, misalnya: (1) wisata alam; (2) wisata pendidikan; (3) wisata kebudayaan; (4) wisata pertanian; (5) wisata kesehatan; (6) wisata olah raga; (7) wisata keagamaan, dan sebagainya. Penataan Kawasan Wisata berbasis Prinsip Pembangunan Berkelanjutan memiliki 3 pilar, yaitu: (1) sosial; (2) ekonomi, dan (3) lingkungan.

Pemahaman Penataan Kawasan Wisata berdasarkan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, yaitu: (1)  penataan kawasan wisata harus mampu mengembangkan kehidupan sosial masyarakat setempat, yang selanjutnya juga akan berdampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat sekitarnya. Hal ini berarti Penataan Kawasan Wisata harus mampu meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat, dengan dilakukannya Penataan Kawasan Wisata diharapkan perilaku masyarakat makin baik, motivasi berusaha makin tinggi, semangat bekerja sama dan hubungan antar warga makin baik ; (2) penataan kawasan wisata harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, dan juga masyarakat sekitarnya. Hal ini berarti Penataan Kawasan Wisata mampu memberikan jaminan terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat melalui usaha yang terkait dengan pariwisata;  dan (3) penataan kawasan wisata harus mengindahkan lingkungan, dan menjamin kelestarian lingkungan. Hal ini bermakna, Penataan Kawasan Wisata menyatu dengan pembangunan lingkungan, sehingga lingkungan tidak hanya dibangun fisiknya pada periode awal penataan, namun juga dirawat dan dipelihara dengan baik, sehingga kualitas lingkungan terjaga dengan baik.

Berdasarkan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi agar Penataan Kawasan Wisata berhasil adalah: (1) penataan kawasan wisata harus dimulai dari potensi yang ada dan nilai-nilai keseharian yang dimiliki masyarakat; (2) ada motivasi kuat dari masyarakat untuk mengembangkan; (3) sebagian besar masyarakat telah melakukana usaha layanan yang terkait dengan kegiatan pariwisata; atau (4) hasil penataan kawasan dipastikan akan melibatkan peran penuh masyarakat dalam pelaksanaannya.

Selanjutnya yang diperlukan adalah Skenario Penataan Kawasan Wisata, berikut ini disampaikan Skenario Penataan Kawasan Wisata:
1. Lakukan analisis potensi wisata yang dimiliki, misalnya: wisata alam (laut, pantai, pegunungan, lembah, kawah gunung, menikmati matahari terbit, tenggelam, dan sebagainya); wisata buatan (museum, kebun raya, kampus atau sekolah yang indah dan tertata rapi disertai manajemen pendidikan yang baik, merupakan objek wisata pendidikan); wisata budaya(tradisi masyarakat, kerajinan tangan, musik, tarian, dan berbagai kesenian yang khas, tempat bersejarah, karakteristik arsitektur, dan sebagainya. Seluruh potensi wisata yang dimiliki di kawasan yang akan ditata dirinci sedetail-detailnya. Jika terdapat banyak potensi wisata, maka harus dapat dibuat hirarki, dari yang berpotensi tinggi dan sudah menjadi komoditas ekonomi masyarakat, hingga yang masih berupa aset dan perlu pengembangan lebih lanjut.
2. Lakukan analisis, siapa saja yang akan berperan dalam kawasan wisata, dan dari mana saja asal sumberdaya manusia penggerak kawasan wisata, baik masyarakat yang melayani para wisatawan, hingga profil wisatawan. Dengan demikian, akan terlihat lingkup sumberdaya manusia penggerak kegiatan kawasan.
3. Lakukan analisis aktifitas yang telah berlangsung di kawasan wisata, dan lakukan pengembangan aktifitas untuk meningkatkan kualitas layanan wisatawan. Selanjutnya tetapkan seluruh jenis aktifitas yang akan berlangsung di kawasan wisata.
4. Lakukan proses desain fisik kawasan, pertimbangan utama adalah menghadirkan desain kawasan yang spesifik, dan sesuai dengan tema kawasan.
5. Lakukan analisis sistem pengelolaan kawasan, sehingga kawasan memiliki manajemen pengelolaan yang baik.
6. Lakukan analisis kebutuhan dana untuk penataan dan pengelolaan kawasan, disertai sumber-sumber dana untuk pembiayaan.
7. Lakukan analisis manfaat penataan kawasan, baik manfaat sosial, ekonomi, dan manfaat bagi lingkungan hidup.
8. Lakukan analisis dan tetapkan jadwal penataan kawasan.
9. Pelaksanaan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berperan dalam penyelengaraan penataan dan pengelolaan kawasan wisata.

Demikianlah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam Penataan Kawasan Wisata dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Masih banyak yang perlu diperhatikan terkait dengan pengelolaan yang pasti spesifik untuk setiap kawasan wisata dan untuk setiap jenis layanan.




No comments:

Post a Comment